Jurnal Jalan-Jembatan
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan
<div class="row"> <div class="col-sm-5"><img class="img-responsive" src="/public/site/images/tcpangestu/cover_jurnal_tmb.jpg" alt=""></div> <div class="col-sm-7"> <p style="line-height: 1.2; font-size: 1em; text-align: justify; margin-left: 10px; margin-right: 10px;">Redaksi Jurnal Jalan-Jembatan, mengundang para pembuat keputusan, akademisi, peneliti, praktisi, pemerhati masalah jalan dan jembatan untuk berkontribusi menulis naskah ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian, pengembangan, kajian atau gagasan dalam bidang jalan dan jembatan pada JURNAL JALAN-JEMBATAN yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.</p> <ul> <li class="show"><span style="color: #274776; font-size: 1.2em;"><strong> ISSN</strong> <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1180426315&1&&" target="_blank" rel="noopener">1907-0284</a> <strong>(versi cetak)</strong></span></li> </ul> <ul> <li class="show"><span style="color: #274776; font-size: 1.2em;"><strong> ISSN</strong>-L <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1465282996&1&&" target="_blank" rel="noopener">2527-8681</a> <strong>(versi elektronik)</strong></span></li> </ul> <p><span style="color: #274776; font-size: 1.2em;"><strong><img class="img-responsive" src="/public/site/images/tcpangestu/Sertifikat_Akreditasi_Jurnal_Jalan_Jembatan_2020-2024.jpg" alt="" width="720" height="481"></strong></span></p> <p style="line-height: 1.2; font-size: 1em; text-align: justify; margin-left: 10px; margin-right: 10px;">Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi <strong>Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan</strong>. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, dalam versi cetak dan versi elektronik. Pada tahun 2020 untuk terbitan ke 37 No.2, terjadi perubahan nama kelembagaan penerbit jurnal dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan menjadi Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.</p> </div> </div>Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatanid-IDJurnal Jalan-Jembatan1907-0284<p>Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:</p><ol><li>Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini.</li><li>Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, dimasukan ke repositori institusi atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.</li><li>Penulis diijinkan untuk memposting data/karya tulis ilimiah yang terdahulu secara online (mis., repositori institusi atau di situs web penulis) karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang terdahulu.</li></ol><p>Setiap naskah yang dikirimkan harus disertai dengan "<a href="https://drive.google.com/file/d/1fTCHEEFH1GQkjhTXNX0OtNywrExiXcqY/view?usp=sharing">Pernyataan Hak Cipta</a>"<span>, "</span><a href="https://drive.google.com/file/d/1pkhX07pASAbgtO61swdkEwd2bjp2yptG/view?usp=sharing">Pernyataan Etika</a>"<span>, dan "</span><a href="https://drive.google.com/open?id=1iHJaFDI0u7FRjPAI96WiC8iLJ9E3bH3D">Persetujuan Kepenulisan</a>" yang dikirimkan melalui email ke alamat jurnal.jalanjembatan@pusjatan.pu.go.id dengan subjek email persyaratan naskah. </p>Bagian Depan
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/1150
<p>Bagian ini berisi cover, daftar isi, prakata, kumpulan abstrak volume 39 No.1 Januari-Juni 2022 dan kumpulan abstrak volume 39 No.2 Juli-Desember 2022</p>jurnal Jalan Jembatan
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-302022-12-30392ixviPENGARUH TIMBUNAN RINGAN MORTAR BUSA PENGGANTI TIMBUNAN BIASA PADA JEMBATAN MENGGUNAKAN KONSTRUKSI STRUKTUR BAJA BERGELOMBANG
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/1079
<p><em>Terdapat </em><em>tiga tipe </em><em>struktur baja bergelombang </em><em>yaitu tipe standar korugasi 152 by 51, deep korugasi 381 by 140 dan superdeep korugasi 500 by 237. Saat ini baru tipe standar dan deep yang sudah diproduksi di Indonesia. Struktur baja bergelombang dapat difungsikan sebagai struktur jembatan yang dikombinasikan dengan timbunan pengisi diatasnya menggunakan timbunan biasa. Namun, di Indonesia beberapa proyek flyover </em><em>telah </em><em>menggunakan struktur baja bergelombang bentang 22 meter s/d 26 meter dengan timbunan ringan mortar busa sebagai pengganti timbunan biasa. Kajian ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh efek penggunaan timbunan ringan mortar busa terhadap kekuatan struktur. Evaluasi dilakukan dengan menyimulasikan penerapan struktur baja bergelombang bentang 22 meter dan tebal 9 mm dengan timbunan biasa maupun timbunan ringan mortar busa menggunakan p</em><em>erangkat</em><em> lunak </em><em>berbasis elemen hingga</em><em>. Parameter kekuatan stuktur masing-masing jenis timbunan kemudian dihitung dengan mengacu pada Canadian Highway Bridges Design Code. Terdapat empat parameter kekuatan struktur utama yang ditinjau yaitu </em><em>kuat tekuk</em><em>,</em><em> sendi plastis</em><em>, </em>kuat sambungan <em>dan </em><em>pergerakan</em><em>. Nilai-nilai parameter tersebut harus lebih besar dari 100%, yang menunjukan bahwa gaya yang terjadi lebih kecil dari nilai izin, artinya struktur dalam kondisi aman. Hasil perhitungan yang diperoleh untuk nilai-nilai parameter kekuatan dengan menggunakan timbunan ringan mortar busa adalah 358% (</em><em>kuat tekuk</em><em>), 235% (</em>kuat sambungan<em>), 458% (sendi plastis) dan 319% (dispalacement), </em><em>sedangkan evaluasi pada </em><em>timbunan biasa yaitu 99% (kuat tekuk), 120% (kuat sambungan), 37% (sendi plastis) dan 27% (dispalacement). Hasil tersebut menunjukan bahwa penggunaan timbunan ringan mortar busa pada struktur baja bergelombang akan meningkatkan kekuatan struktur dan membuat jembatan lebih aman.</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci: </em></strong><em>struktur baja bergelombang, timbunan ringan mortar busa, timbunan biasa, kekuatan dinding dalam <strong> </strong>tekanan, kekuatan sambungan, sendi plastis, pergerakan.</em></p>Hardiansyah PutraSusy Kartikasari Ariestianty
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-302022-12-303926473ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITIATIF POTENSI LIKUEFAKSI DI AREA TANAH KEPASIRAN MEDIUM-PADAT DEKAT SESAR OPAK
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/1119
<p><em>Pada Mei 2006 telah terjadi gempabumi di Kabupaten Bantul dan menunjukkan fenomena likuefaksi seperti lateral spreading dan sand boiling. Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia Tahun 2019, Pantai di Bantul diidentifikasi berada dalam zona bahaya likuefaksi sedang-tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi likuefaksi di area pembangunan Jembatan Kretek 2, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta</em> <em>yang dekat dengan sumber gempa, sesar opak. Pendekatan studi awal menggunakan pendekatan analisis gradasi butiran oleh Tsuchida (1970) dengan secara dominan termasuk kategori paling mudah terlikuefaksi dan sebagian lainnya termasuk kategori berpotensi terlikuefaksi. Dengan menggunakan pendekatan Youd et al. (1979), dan pendekatan Hakam (2020) juga terlihat kerentanan likuefaksi tersebar sebagian besar borehole. Hasil analisis simplified procedure Idriss and Boulanger (2008) menunjukkan potensi likuefaksi di kedalaman 0-16,5 m dengan ketebalan antara 1.5-9 m kecuali BH-4 yang tidak terdapat sama sekali potensi likuefaksi. Sementara itu hasil analisis kuantitatif dan kualitatif menggunakan liquefaction severity index menunjukkan pada BH-3, BH-9, BH-12, dan BH-13 memiliki kategori sangat rendah. Pada BH-1, BH-2, BH-5, BH-6, BH-7, BH-8, dan BH-14 memiliki kategori rendah. Sementara pada BH-11 termasuk kategori moderat dan BH-10 yang termasuk kategori tinggi. Hasil analisis kuantitatif dan kualitatif kemudian dituangkan ke dalam bentuk Peta mikrozonasi liquefaction severity area Jembatan Kretek 2 untuk memudahkan pengambil kebijakan dalam memastikan keamanan sistem fondasi yang digunakan.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: jembatan kretek 2, preliminary, simplified procedure, liquefaction severity index, peta mikrozonasi</em></p>Ali ZakariyaFebryan NurdiansyahClairino Theofille Stewart Armando GalagJulian Situmorang
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-302022-12-303927487KARAKTERISASI MASSA BATUAN DAN EVALUASI KESTABILAN LERENG DENGAN METODE NUMERIK PADA RUAS JALAN PLANJAN–BARON–TEPUS
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/1106
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kestabilan lereng dengan mempertimbangkan karakterisasi massa batuan. Lokasi penelitian terletak pada ruas Planjan</em><em>–</em><em>Baron</em><em>–</em><em>Tepus pada STA 7+000 sampai STA 9+725 dengan litologi yang mendominasi adalah batugamping. Metode pengambilan data diawali dengan penentuan kualitas massa batuan berdasarkan klasifikasi massa batuan dengan metode Geological Strength Index (GSI) batugamping yang diperkenalkan Marinos (2010). Hasil pengujian sifat fisik dan mekanik batuan, serta kualitas massa batuan akan dijadikan parameter input dalam analisis kestabilan lereng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas massa batuan lokasi penelitian bervariasi mulai dari kondisi baik (good) pada STA 9+075, kualitas massa batuan sedang (fair) pada STA 7+825, hingga kualitas massa batuan buruk (poor) pada STA 8+475. Berdasarkan analisis kestabilan lereng dengan metode elemen hingga dan kriteria keruntuhan Generalized Hoek-Brown didapatkan hasil bahwa lereng pada tiga lokasi yang mewakili kualitas massa batuan berada dalam kondisi stabil (aman) pada kondisi tanpa beban gempa dan kondisi dengan beban gempa.</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci: </em></strong><em>kestabilan lereng, kualitas massa batuan, geological strength index, batugamping, metode elemen </em><em>hingga.</em></p>Tri Puji AstutiI Gde Budi IndrawanDidit Hadi Barianto
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-282022-12-2839288100IDENTIFIKASI RISIKO PADA PROYEK PENANGANAN LONGSORAN LERENG JALAN DI INDONESIA DENGAN METODE HOR (HOUSE OF RISK)
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/1027
<p><em>Dalam pelaksanaan proyek penanganan longsoran lereng jalan tentunya banyak sekali potensi risiko yang terjadi. Sehingga diperlukan analisis manajemen risiko untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kejadian risiko, faktor risiko</em><em> dan tindakan pencegahan pada proyek penanganan longsoran lereng jalan di Indonesia. Metodologi penelitian ini menggunakan kuisioner pada para tenaga ahli bidang proyek penanganan longsoran lereng jalan di Indonesia dengan metode House Of Risk (HOR) dan validasi delphi. Terdapat 44 variabel kejadian risiko, 36 faktor risiko dan 24 tindakan pencegahan dalam penelitian ini.</em><em>Pada tahapan HOR fase 1 terdapat 22 Faktor risiko prioritas dari semula 36 variabel faktor resiko. Pada HOR fase 2 dan dengan sistem pareto terdapat 13 tindakan pencegahan prioritas yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam penanganan longsoran lereng jalan. Melalui penelitian ini maka tindakan pencegahan utama dalam mengantisipasi faktor resiko pada proyek kontruksi penanganan longsoran lereng jalan di Indonesia adalah dengan memperketat kualifikasi penyedia jasa saat pelelangan, penegasan dikontrak tentang keharusan personil memiliki keahlian dan adanya pengawasan intern dari owner terhadap penyedia jasa maupun konsultan pengawas. </em></p> <p> <strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>identifikasi risiko<strong>,</strong> faktor risiko, kejadian risiko, manajemen risiko, longsoran.</em></p>asep hilman rosadiIndra Noer Hamdhan
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-282022-12-28392101113PENGARUH BENTUK PENAMPANG SEKSIONAL DEK JEMBATAN BENTANG PANJANG TERHADAP ANALISIS KECEPATAN KRITIS FLUTTER
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/996
<p><em>Flutter merupakan salah satu fenomena aeroelastik yang harus diperhatikan pada tahap perencanaan jembatan bentang panjang karena dapat mengakibatkan kerusakan yang bersifat katastropik. Fenomena flutter dapat diinvestigasi menggunakan metode eksperimental dan numerik. Akan tetapi, pada kasus dek jembatan dengan geometri yang kompleks seperti adanya pagar atau railings dan penampang seksional yang bluff, metode numerik memiliki kesalahan yang lebih besar dibanding jembatan streamlined. Oleh karena itu, metode eksperimen di terowongan angin masih dianggap metode yang efektif untuk memvalidasi kasus flutter pada dek jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode analisis yang akurat pada setiap jenis flutter, dimana jenis flutter yang terjadi pada jembatan dipengaruhi oleh bentuk penampang seksional dek. Metode analisis yang digunakan untik menganalisis kecepatan kritis merupakan metode hybrid, dimana koefisien flutter derivatives diidentifikasi melalui pengujian terowongan angin dan prediksi kecepatan flutter dilakukan secara numerik.</em> <em>Pada Model Uji I (plat tipis), hasil prediksi adalah 16.7 m/s dan kecepatan kritis teoritis (pendekatan plat tipis) adalah 18.04 m/s. Sedangkan pada Model Uji II (bluff body), hasil prediksi kecepatan kritis flutter adalah 14.8 m/s sedangkan kecepatan kritis hasil pengujian terowongan angin adalah 15 m/s. Pada studi kasus Jembatan Tacoma I, metode MMA hanya memiliki tingkat kesalahan 4.3% dan CEVA sebesar 10.7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode analisis yang dikembangkan mampu memprediksi kecepatan kritis secara akurat, baik coupled - flutter maupun torsional flutter.</em></p> <p><em> <strong>Kata Kunci: </strong>jembatan, aeroelastic, flutter, terowongan angin, numerik.</em></p>Angga Dwi SaputraLeonardo GunawanRianto Adhy SMahesa Akbar
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-302022-12-30392114128PAPARAN RISIKO DARI KESELAMATAN JALAN DI INDONESIA BERDASARKAN FATALITAS KECELAKAAN
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/1120
<p><em>Jumlah dan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan (kecelakaan) yang tinggi di Indonesia, adalah masalah yang sangat mengkhawatirkan dan harus segera dicarikan solusinya. Dari data diperoleh bahwa 3 atau 4 orang korban kecelakaan meninggal setiap 12 kecelakaan/ jam. Tingginya risiko yang terjadi adalah karena berbagai faktor, seperti manusia, kondisi jalan, kendaraan, lingkungan, teknologi, dan cuaca, dapat digambarkan dengan Paparan Risiko (Risk Exposure). Tujuan dari studi ini adalah menentukan besarnya Nilai Paparan Risiko untuk meningkatkan keselamatan jalan di Indonesia berdasarkan fatalitas kecelakaan dan merekomendasi tindakan praktis untuk mengurangi jumlah dan tingkat keparahan risiko kecelakaan</em><em>.</em><em> Data yang lengkap, akurat, dan up to date diambil dari Korps Lalu Lintas Polri, 2019 dan Biro Pusat Statistik 2010-2019 di seluruh provinsi di Indonesia. Data dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 dianggap data yang normal sebelum terjadinya pandemi, sedangkan data pada saat pandemi dapat dianggap tidak normal karena berbagai rekayasa lalu lintas sesuai kebutuhan dan kondisi saat itu. Analisis deskriptif </em><em>menunjukkan bahwa </em><em>Nilai Paparan Risiko (NPR) berdasarkan fatalitas kecelakaan, jumlah penduduk, jumlah kendaraan, kepemilikan SIM, dan kondisi permukaan perkerasan jalan yang beragam, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari NPR yang dihasilkan, maka tindakan praktis yang perlu dilakukan segera adalah edukasi kepada pengemudi, pemasangan perlengkapan jalan, dan penerapan ITS secara bertahap sesuai kebutuhan. Hasil studi ini penting karena kajian meninjau dari sudut pandang lain selain bahwa sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia saja dan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar tindak lanjut praktis di lapangan.</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci: </em></strong><em>paparan risiko, nilai paparan risiko, keselamatan jalan, Indonesia</em></p>Anastasia Caroline Sutandi
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-302022-12-30392129136LIFE CYCLE ASSESSMENT PERKERASAN JALAN BERASPAL DENGAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT DI RUAS JALAN NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/1122
<p><em>Dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan serta mengimbangi tingginya kebutuhan peningkatan kualitas jalan sebagai salah satu prasarana sosial ekonomi masyarakat membutuhkan strategi yang optimal. Hal ini diikuti oleh berkembangnya penggunaan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai salah satu upaya minimisasi limbah agregat akibat produksi perkerasan jalan beraspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak lingkungan yang diakibatkan oleh daur hidup perkerasan jalan beraspal cradle to gate melalui metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan software OpenLCA dan metode analisa dampak Recipe 2016 Midpoint (H), membandingkan dampak antara aspal tanpa RAP dengan aspal yang menggunakan RAP sebesar 50%, dan menganalisis komponen kegiatan yang berkontribusi tinggi terhadap dampak. Objek yang diteliti adalah pekerjaan rehabilitasi jalan beraspal di ruas jalan nasional Provinsi Jawa Barat dalam unit fungsi 1 km jalan beraspal. Diketahui bahwa penggunaan 50% kadar RAP pada 1 km jalan beraspal dapat menurunkan dampak global warming (GWP) sebesar 1,05 ton CO<sub>2</sub> eq, fossil resource scarcity (FRS) sebesar 19,60 ton oil eq, human carcinogenic tocixity (HCT) sebesar 0,25 ton 1,4-DCB, dan human non-carcinogenic toxicity (HnCT) sebesar 1,79 ton 1,4-DCB dibandingkan tanpa penggunaan RAP, sedangkan dampak fine particulate matter formation (PM) pada aspal dengan 50% RAP lebih tinggi 0,02 ton PM<sub>2,5 </sub>eq dibandingkan aspal tanpa RAP. Pembakaran diesel menjadi kegiatan utama yang menyumbangkan emisi terbesar pada mayoritas dampak, dan upaya efisiensi bahan bakar dapat menurunkan dampak secara keseluruhan.</em></p>Dwi Ajeng Sarasputri
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-302022-12-30392137149Bagian Belakang
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/1153
<p>Bagian ini berisi ketentuan penulisan, index dan cover penutup</p>Jurnal Jalan Jembatan
Hak cipta (c) tes tes
2022-12-302022-12-30392